Langsung ke konten utama

Postingan

Kebijakan Baru UPI Soal TOEFL: Tantangan Baru bagi Mahasiswa Semester Akhir

     Tasikmalaya - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerapkan kebijakan baru yaitu penetapan batas minimal nilai TOEFL sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa jenjang sarjana. Kebijakan ini diatur dalam Surat Edaran Nomor 34 Tahun 2025 dan berlaku bagi mahasiswa angkatan 2023 dan sebelumnya, termasuk mahasiswa semester akhir saat ini. Pemberlakuan kebijakan tersebut menimbulkan beragam tanggapan, terutama dari mahasiswa yang tengah berada dalam tahap penyelesaian studi. Banyak dari mereka menghadapi sejumlah tantangan dalam upaya memenuhi persyaratan tersebut, sekaligus menyuarakan harapan agar kebijakan serupa di masa mendatang. Yuk, simak beragam tanggapan mahasiswa mengenai kebijakan ini! “Saya sudah ikut kursus dari lama, tapi untuk capai skor 475 itu nggak sebentar. Sehingga kita jadi lebih fokus ke TOEFL daripada skripsi. Kebijakan ini datang tiba-tiba, jadi banyak yang belum siap,” ungkap mahasiswa berinisial N dari program studi Pendidikan Guru S...

Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari Najwa Shihab meninggal dunia akibat stroke

       Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab, Meninggal Dunia akibat Stroke. Kabar duka datang dari Ibrahim Sjarief Assegaf seorang, selaku Komisaris Utama Narasi dan suami dari pendiri Narasi, Najwa Shihab pada, Selasa (20/5/2025).  di RS PON Jakarta Timur akibat stroke.      Kabar ini dikonfirmasi melalui laman Instagram Narasi.TV, yang menyampaikan ucapan bela sungkawa atas berpulangnya Ibrahim Sjarief. Ibrahim Sjarief dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada 21 Mei 2025.

Universitas Pendidikan Indonesia, Umumkan Rektor Terpilih Periode 2025-2030

       Bandung, 15 Mei 2025 – Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia (MWA UPI) menetapkan Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. sebagai Rektor Universitas Pendidikan Indonesia untuk periode 2025–2030.      Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 08/UN40.MWA/KP/2025 tentang Penetapan Rektor Terpilih Universitas Pendidikan Indonesia Periode 2025–2030.      Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. terpilih melalui Sidang Pleno Khusus MWA yang diselenggarakan pada tanggal 15 Mei 2025.      Selamat kepada Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. atas terpilihnya sebagai Rektor Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga dapat menjalankan amanah dan membawa Universitas Pendidikan Indonesia menjalankan tugas tridarma perguruan tinggi dengan baik selama masa jabatan 2025–2030.

Kebijakan Baru Kang Dedi Mulyadi yang Tegas namun Menuai Banyak Perbincangan

           Tasikmalaya, 7 Mei 2025 - Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, mengeluarkan sejumlah kebijakan pendidikan dan sosial yang tertuang dalam surat edaran pada Jum'at 2 Mei 2025, serta rencana kebijakan lanjutan yang langsung mengundang perhatian publik. Kebijakan Pendidikan yang tertuang dalam surat edaran: 1. Fasilitas Sekolah Lengkap Setiap ruang kelas wajib dilengkapi toilet guna menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuhnya Generasi Panca Waluya. 2. Peningkatan Mutu Guru Guru diharapkan lebih adaptif dan memahami perkembangan anak secara menyeluruh demi mencetak manusia Indonesia seutuhnya. 3. Larangan Study Tour Kegiatan wisata sekolah dilarang karena menambah beban orang tua. Sebagai gantinya, sekolah diarahkan menyelenggarakan aktivitas inovatif seperti pengelolaan sampah, pertanian, peternakan, perikanan, dan kewirausahaan. 4. Penghapusan Wisuda Seremonial Wisuda di seluruh jenjang pendidikan, dari PAUD hingga SMA, diti...

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998

       Tasikmalaya, 12 Mei 2025 - 27 tahun telah berlalu sejak Tragedi Trisakti merenggut nyawa 4 mahasiswa pada tanggal 12 Mei 1998. Keempat mahasiswa tersebut tewas akibat tertembak peluru dari aparat keamanan dalam aksi demonstrasi yang berujung pada berakhirnya rezim Orde Baru. Hingga hari ini, peristiwa kelam tersebut masih menjadi catatan hitam dalam sejarah Indonesia yang masih menyisakan segudang pertanyaan.      Demonstrasi besar-besaran yang terjadi tahun '98 merupakan kulminasi dari ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Selama ia berkuasa, pemerintahannya dikenal represif, otoriter, diwarnai kasus korupsi, dan dipenuhi nepotisme. Ketidakpuasan ini memuncak tatkala Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1997 yang membuat situasi ekonomi terpuruk.      Tragedi Trisakti adalah contoh bukti nyata betapa mudahnya negara melakukan kekerasan kepada warganya, tanpa harus me...

HMPGSD UPI Tasikmalaya Sukses Gelar Webinar Bertema “Lensa Digital: Mengabadikan Keindahan Budaya Lokal”

       Tasikmalaya, 1 Juni 2025 — Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan Webinar DIGTIVITY 2025 bertema “Lensa Digital: Mengabadikan Keindahan Budaya Lokal”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, yaitu dilaksanakan langsung dari Laboratorium Internet of Things (IoT) UPI Tasikmalaya serta secara daring, dan sukses menarik lebih dari 80 peserta dari berbagai daerah.      Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Muhamad Rozan Fadlin selaku Ketua Pelaksana, dilanjutkan oleh Sufyan Faiznurhakim sebagai Ketua Badan Eksekutif (BE) HMPGSD, dan Anggit Merliana, S.Pd., M.Pd. selaku Pembina HMPGSD. Ketiganya menyampaikan apresiasi serta harapan besar terhadap peran dunia digital dalam pelestarian budaya lokal melalui kreativitas generasi muda, serta keberlangsungan kegiatan serupa di masa mendatang. "Alhamdulillah kegiatan...

Pancasila Bukan Sekadar Teks, Tapi Napas Hidup Bangsa

       1 Juni 2025 — Hari ini, seluruh rakyat Indonesia kembali menatap akar jati dirinya: Pancasila. Lima sila yang bukan hanya dasar negara, tapi juga cermin nilai-nilai yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dalam keberagaman.      Pancasila lahir bukan dari ruang kosong. Ia lahir dari perjuangan, perbedaan pendapat, bahkan perbedaan keyakinan yang akhirnya dirangkum dalam satu ide besar: Indonesia yang adil, damai, dan bersatu.      Hari Lahir Pancasila menjadi momen refleksi: Apakah kita masih menjiwai nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan? Atau sekadar menghafalnya di buku pelajaran?      Hari ini, di berbagai penjuru negeri, masyarakat tidak hanya memperingati, tapi menghidupi. Anak muda membuat konten tentang toleransi, komunitas lintas agama duduk satu meja berbagi cerita, dan para guru kembali mengajarkan Pancasila bukan sebagai hafalan, tapi sebagai sikap hidup.    ...

Resmi Diumumkan! 253.421 Peserta Dinyatakan Lolos SNBT 2025

       Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 resmi diumumkan pada Rabu, 28 Mei 2025, pukul 15.00 WIB melalui laman resmi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).      Berdasarkan data yang dirilis panitia SNPMB, sebanyak 253.421 peserta dinyatakan lolos dari total 860.976 pendaftar. Tingkat kelulusan tahun ini tercatat sebesar 29,43 persen.      SNBT merupakan jalur seleksi berbasis tes yang menjadi gerbang utama masuk perguruan tinggi negeri. Ujian ini mengukur kemampuan akademik, logika, serta potensi belajar peserta secara objektif dan terstandar secara nasional. Jalur ini menjadi ajang kompetisi besar bagi siswa SMA/SMK sederajat di seluruh Indonesia.      Peserta diimbau untuk segera mengecek informasi lengkap terkait hasil seleksi, termasuk jadwal registrasi ulang dan prosedur verifikasi data, melalui situs resmi SNPMB agar tidak melewatkan tahapan penting berikutnya. Selamat kepada seluruh pe...

Hari Kebebasan Pers Sedunia : Pentingnya Pers Bebas di Era Informasi

    Tasikmalaya, 3 Mei 2025 - Setiap tanggal 3 Mei, dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia. Hari ini tidak hanya diperingati oleh para jurnalis, Namun juga oleh masyarakat sipil yang percaya pada informasi yang bebas. Namun di tengah arus perkembangan teknologi, informasi yang kita dapatkan setiap hari terasa bias dan kurang kredibel.      Di tahun ini, kebebasan pers bukan hanya sesuatu yang seremonial untuk dirayakan, tetapi menjadi peringatan bagi masyarakat untuk memilah setiap informasi yang didapatkan. Maka dari itu, yuk mari kita kenali apa itu pers dan bagaimana kondisi pers saat ini. Apa itu Pers ? Pers adalah media (cetak/digital/elektronik) yang bertugas : 1. Memberikan informasi akurat ke publik 2. Mengawasi Kekuasaan (government watchdogs) 3. Menjadi suara rakyat yang tak terdengar Apa itu kebebasan Pers ? Hak pers untuk : 1. Memberitakan fakta tanpa sensor pemerintahan/korporasi 2. Bebas dari intimidasi, kekerasan, atau kriminalisasi 3. Dia...
Tasikmalaya, 21 April 2025 – Sebanyak 100 mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya antusias mengikuti acara edukasi "Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah" yang digelar di Ruang Audit Lantai 5, Gedung Dewi Sartika, pada Senin (21/4/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswi dari lima program studi berbeda, yaitu Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Bisnis Digital (BIDI), Kewirausahaan (KWU), dan Desain Produk Industri (DPI), serta S2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).   ‎Dalam sambutannya, Bu Srie Mulyati selaku pembina kemahasiswaan menyampaikan, "Program ini berkaitan dengan tema Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah. Antusiasme mahasiswi benar-benar melonjak, sampai-sampai kuotanya terbatas! Jadi, manfaatkan momen ini sebaik mungkin dan jangan lupa ajak yang lain untuk ikut berkompetisi juga. Terima kasih banyak atas partisipasinya, khususnya untuk para mahasiswi yang sudah hadir!," ujarnya.   ‎Kegi...

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Aksi Tasikmalaya mengecam represif kepolisian

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Gabungan dari beberapa organisasi mahasiswa di kota Tasikmalaya mengadakan aksi demonstrasi, mereka Mengecam tindakan represif dari oknum Kepolisian. kejadian ini berlangsung pada pukul 13.00 WIB di depan gedung Polres Kota Tasikmalaya. Para pendemo menuntut agar Kompol Iyus Ali Yusuf turun dari jabatannya dan meminta agar ia menunjukkan muka, juga bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya, yakni perilaku represif kepada salah satu mahasiswi pada saat demo pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya pada selasa, (03/09). Orasi diberikan secara bergilir oleh anggota-anggota demo. "Jika anda tidak becus, yaudah jadi tukang seblak aja." Ucap salah seorang anggota perempuan dari HMI Tasikmalaya.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...

Berkedok Proyek Bangunan: Pria 29 Tahun Gasak 24 Sepeda Motor di Tasikmalaya

Tasikmalaya - Seorang pria berusia 29 tahun berinisial SH dari Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, ditangkap polisi atas dugaan pencurian 24 sepeda motor di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya selama periode 8 bulan terakhir. Menurut keterangan korban, SH melakukan aksinya berawal dari postingan yang diunggah di Facebook seolah menawarkan pekerjaan berupa proyek pembangunan rumah atau kantor. Ketika ada yang menghubunginya, SH meminta korban untuk menjemput dan mengantarnya hingga lokasi proyek di daerah Pagerageung. Setibanya di lokasi, SH menggunakan berbagai modus untuk meminjam sepeda motor korban sebelum akhirnya membawanya kabur. Akibat perbuatannya, SH dijerat dengan Pasal 362 KUHP pidana tentang pencurian. Dengan jeratan itu, pria asal Ciawi Kabupaten Tasikmalaya tersebut diancam hukuman penjara maksimal 5 tahun. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya ketika ada yang menawarkan pekerjaan. Khususnya jika orang tersebut...

10 Istilah-Istilah Kampus yang Harus Maba Tau!

Memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa baru tidak hanya mempersiapkan materi dan hal-hal praktis, tetapi harus tau istilah-istilah yang biasa dipakai dalam perkuliahan. Hal tersebut dibutuhkan agar maba tidak asing ketika berbincang dengan rekan kampus.  Berikut istilah-istilah yang wajib mahasiswa baru ketahui ketika masuk dunia perkuliahan 1. Kupu-kupu Kupu-kupu adalah singkatan dari kuliah pulang-kuliah pulang. Istilah ini biasa digunakan untuk menyebut seorang mahasiswa yang aktivitas nya hanya kuliah, lalu langsung pulang ke kos atau rumah masing-masing. Seperti kupu-kupu yang singgah sebentar dan terbang kembali, hal ini mencerminkan karakteristik mahasiswa kuliah pulang-kuliah pulang. 2. Kura-kura Kura-kura adalah singkatan dari kuliah rapat-kuliah rapat. Berbeda dari tipe sebelumnya, mahasiswa ‘kura-kura’ dikenal menghabiskan banyak waktunya di kampus untuk berbagai urusan bahkan selain urusan akademik. Selain fokus dengan kegiatan akademik dan kebutuhan personal nya, mahasi...

Boost Karirmu Sejak Kuliah: Manfaatkan LinkedIn Sebagai Kunci Sukses

Sebagai mahasiswa, mungkin kamu lebih akrab dengan Instagram atau TikTok, tapi pernahkah kamu mempertimbangkan LinkedIn? Meski lebih dikenal sebagai platform profesional, LinkedIn punya banyak manfaat yang bisa mendukung perjalanan karirmu. Berikut alasan mengapa kamu harus mulai aktif di LinkedIn: *1. Memperluas Jaringan Profesional* LinkedIn adalah tempat ideal untuk membangun koneksi dengan dosen, teman sekelas, dan para profesional dari berbagai bidang. Jaringan ini bisa sangat berguna saat kamu mencari pekerjaan di masa depan. *2. Menemukan Peluang Pekerjaan*  LinkedIn memudahkan kamu menemukan magang atau pekerjaan paruh waktu yang sesuai dengan minatmu. Dengan fitur pencarian yang spesifik, kamu bisa mendapatkan notifikasi peluang yang cocok. *3. Membangun Personal Branding* Profil LinkedIn yang menarik dapat memperkuat personal branding kamu. Selain itu, kamu bisa membagikan artikel atau opini untuk menunjukkan keahlianmu dan membangun reputasi di bidang tertentu. *4. Menja...

Benarkah Soekarno Pernah Jadi Mandor Romusha saat Penjajahan Jepang?

Isu mengenai Soekarno yang pernah menjadi mandor Romusha selama masa penjajahan Jepang sering kali mencuat ke permukaan. Berbagai narasi beredar di masyarakat, mulai dari yang meyakini kebenaran klaim tersebut hingga yang meragukannya. Lantas, bagaimana faktanya? Romusha adalah sistem kerja paksa yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Jepang di berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pekerja Romusha dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat berat dan seringkali meninggal dunia akibat kelaparan, penyakit, dan perlakuan kejam dari penjaga Jepang. Soekarno, sebagai tokoh nasional Indonesia, memang aktif dalam perlawanan terhadap penjajah dan pernah beberapa kali ditangkap dan dipenjara. Namun, munculnya narasi yang mengaitkan Soekarno dengan posisi “mandor” romusha menimbulkan berbagai pertanyaan. Dengan sifat awal Jepang yang berpura-pura baik kepada Indonesia, Soekarno melihat celah untuk mengobarkan kemerdekaan Indonesia melalui perannya bersama Jepang. Karena saat Beland...

Peristiwa Rengasdengklok : Kaum Muda Culik Kaum Tua

Tasikmalaya, 14 Agustus 2024 - Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu momen krusial dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 16 Agustus 1945, sekelompok pemuda yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari kelompok "Menteng 31" melakukan tindakan berani dengan menculik Soekarno dan Mohammad Hatta. Mereka membawa kedua pemimpin ini ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil di Karawang, Jawa Barat. Aksi ini dilakukan setelah Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda, mendapatkan kabar tentang kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Para pemuda tersebut yakin bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu lebih lama lagi. Tujuan utama dari penculikan ini adalah untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang serta mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, terjadi perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan muda meng...

Perlawanan dari Priangan: Bagaimana Tasikmalaya Menjadi Bagian dari Sejarah Kemerdekaan

Tasikmalaya, sebuah kota yang terletak di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai pusat kerajinan dan budaya, tetapi juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun sering kali tidak mendapat sorotan sebesar kota-kota lain, kontribusi Tasikmalaya dalam upaya memerdekakan bangsa dari penjajahan patut diakui dan dihargai. *Sejarah Awal Perjuangan di Tasikmalaya* Tasikmalaya telah lama menjadi tempat berkumpulnya pemikir-pemikir nasionalis dan aktivis pergerakan. Pada awal abad ke-20, kota ini menjadi salah satu basis penting bagi Sarekat Islam, sebuah organisasi yang memobilisasi masyarakat untuk melawan penjajahan. Kondisi sosial dan ekonomi yang sulit akibat penjajahan memicu munculnya berbagai bentuk perlawanan di kalangan masyarakat, baik secara fisik maupun intelektual. Di antara perlawanan yang menonjol adalah peran para kyai dan ulama yang tidak hanya memimpin pendidikan agama tetapi juga menyemangati perjuangan rakyat m...