Langsung ke konten utama

Kebijakan Baru Kang Dedi Mulyadi yang Tegas namun Menuai Banyak Perbincangan

 


       Tasikmalaya, 7 Mei 2025 - Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, mengeluarkan sejumlah kebijakan pendidikan dan sosial yang tertuang dalam surat edaran pada Jum'at 2 Mei 2025, serta rencana kebijakan lanjutan yang langsung mengundang perhatian publik.

Kebijakan Pendidikan yang tertuang dalam surat edaran:
1. Fasilitas Sekolah Lengkap
Setiap ruang kelas wajib dilengkapi toilet guna menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuhnya Generasi Panca Waluya.
2. Peningkatan Mutu Guru
Guru diharapkan lebih adaptif dan memahami perkembangan anak secara menyeluruh demi mencetak manusia Indonesia seutuhnya.
3. Larangan Study Tour
Kegiatan wisata sekolah dilarang karena menambah beban orang tua. Sebagai gantinya, sekolah diarahkan menyelenggarakan aktivitas inovatif seperti pengelolaan sampah, pertanian, peternakan, perikanan, dan kewirausahaan.
4. Penghapusan Wisuda Seremonial
Wisuda di seluruh jenjang pendidikan, dari PAUD hingga SMA, ditiadakan karena dianggap tidak memiliki nilai akademik.
5. Larangan Motor untuk Siswa
Siswa yang belum cukup umur dilarang membawa kendaraan bermotor. Disarankan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki. Toleransi diberikan untuk wilayah terpencil.
6. Penguatan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, dan PMR wajib diikuti untuk membentuk karakter kebangsaan siswa.
7. Pembinaan Perilaku Menyimpang
Siswa dengan perilaku menyimpang, seperti merokok, balapan liar, atau tawuran, akan menjalani pembinaan khusus bekerja sama dengan orang tua, sekolah, TNI, dan Polri.
8. Pendidikan Moral dan Agama
Pendidikan spiritual dan moral diperkuat melalui pendekatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing peserta didik.

Kebijakan Tambahan yang Memicu Perbincangan

1. Anak Nakal Masuk Barak Militer
Anak yang dianggap nakal dengan kategori sering terlibat tawuran, mabuk-mabukan, bermain Mobile legends sampai lupa waktu, membangkang pada orang tua, kerap mengganggu pembelajaran, dan anak yang sering bolos tanpa alasan yang jelas hingga pria gemulai viral akan dikirim ke barak militer selama 14 hari untuk pembinaan karakter. Program ini sudah diterapkan pada 69 siswa dari Purwakarta dan Bandung. Rencana ini juga akan diperluas ke warga bermasalah dan memiliki pidana ringan.
2. Larangan Motor dan HP di Sekolah
Terhitung mulai 2 Mei 2025, siswa dilarang membawa kendaraan bermotor dan telepon genggam ke lingkungan sekolah.
3. KB dan Beasiswa Bersyarat Vaksinasi/Vasektomi
Dedi Mulyadi mengusulkan agar penerima bansos dan beasiswa wajib ikut program Keluarga Berencana, bahkan mencakup prosedur vasektomi. Usulan ini memicu perdebatan, terutama setelah MUI Jabar menyatakan bahwa vasektomi hukumnya haram kecuali dalam keadaan darurat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...