HMPGSD UPI Tasikmalaya Sukses Gelar Webinar Bertema “Lensa Digital: Mengabadikan Keindahan Budaya Lokal”
Tasikmalaya, 1 Juni 2025 — Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan Webinar DIGTIVITY 2025 bertema “Lensa Digital: Mengabadikan Keindahan Budaya Lokal”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, yaitu dilaksanakan langsung dari Laboratorium Internet of Things (IoT) UPI Tasikmalaya serta secara daring, dan sukses menarik lebih dari 80 peserta dari berbagai daerah.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Muhamad Rozan Fadlin selaku Ketua Pelaksana, dilanjutkan oleh Sufyan Faiznurhakim sebagai Ketua Badan Eksekutif (BE) HMPGSD, dan Anggit Merliana, S.Pd., M.Pd. selaku Pembina HMPGSD. Ketiganya menyampaikan apresiasi serta harapan besar terhadap peran dunia digital dalam pelestarian budaya lokal melalui kreativitas generasi muda, serta keberlangsungan kegiatan serupa di masa mendatang.
"Alhamdulillah kegiatan tahun ini lebih terarah dan sesuai rencana hingga cakupannya sudah nasional," ungkap Sufyan Faiznurhakim. Kegiatan webinar ini merupakan puncak dari rangkaian acara DIGTIVITY, yang sebelumnya juga mencakup perlombaan tingkat nasional. Ucap Sufyan Faiznurhakim selaku Ketua BE HMPGSD.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan DIGTIVITY ini dapat memberikan manfaat yang banyak. Selain itu, dapat bertukar pikiran mengenai budaya digital," ujar Anggit Merliana, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi. Kata Ibu Anggit Merliana, S.Pd.,M.Pd. Selaku Pembina HMPGSD.
Pada sesi utama, webinar menghadirkan Fakhira Annisatul Zahrah, salah satu Canvassador (Brand Ambassador dari platform desain Canva) sekaligus konten kreator yang telah dikenal luas. Kehadiran beliau dianggap sangat relevan dengan tema, mengingat pentingnya desain visual dalam menyampaikan nilai-nilai budaya di era digital.
Dalam materinya, Fakhira menjelaskan empat prinsip penting yang perlu diketahui dalam desain, yaitu:
1. Hierarki visual: Cara mengatur elemen-elemen dalam desain agar audiens mengetahui bagian yang harus dilihat terlebih dahulu.
2. Emphasis (Penekanan): Teknik untuk menonjolkan elemen paling penting dalam desain agar langsung menarik perhatian audiens.
3. Konsistensi: Prinsip menjaga keseragaman gaya di seluruh bagian desain.
4. Kontras: Perbedaan mencolok antara dua elemen, seperti menggunakan teks terang di atas latar belakang yang gelap.
Fakhira juga mengungkapkan alasan banyak orang memilih Canva sebagai alat bantu desain, yaitu karena kemudahan penggunaan, ragam elemen desain, ketersediaan font, fitur kolaborasi, serta penyimpanan berbasis cloud.
Beliau membagikan dua metode utama dalam menggunakan Canva:
1. Memanfaatkan template dengan menggabungkan dua template berbeda, kemudian menyesuaikan font dan warna.
2. Membuat desain dari nol dengan mencari referensi dari platform seperti Pinterest, Dribbble, Behance, dan Freepik, lalu membuat sketsa layout sebelum mengeksekusinya di Canva.
Tak hanya itu, beliau juga membagikan berbagai tips dan trik tersembunyi dalam Canva yang jarang diketahui, mulai dari cara mencari elemen yang tepat hingga membuat kombinasi font yang menarik.
Sebagai penutup, beliau menyampaikan poin-poin penting terkait lisensi penggunaan elemen Canva untuk kebutuhan komersial, yang informasinya dapat dipelajari lebih lanjut melalui laman resmi lisensi Canva.
Komentar
Posting Komentar