Hari Lahir Pancasila menjadi momen refleksi: Apakah kita masih menjiwai nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan? Atau sekadar menghafalnya di buku pelajaran?
Hari ini, di berbagai penjuru negeri, masyarakat tidak hanya memperingati, tapi menghidupi. Anak muda membuat konten tentang toleransi, komunitas lintas agama duduk satu meja berbagi cerita, dan para guru kembali mengajarkan Pancasila bukan sebagai hafalan, tapi sebagai sikap hidup.
Ketika dunia makin terpolarisasi oleh perbedaan, Indonesia justru kembali menguatkan akar persatuan. Dan itulah kekuatan Pancasila sederhana dalam kata, dalam, dan kokoh dalam makna.
Hari ini bukan sekadar perayaan. Ini adalah pengingat: selama Pancasila hidup dalam tindakan kita, Indonesia akan selalu punya masa depan.
Komentar
Posting Komentar