Langsung ke konten utama

Kontes Kecantikan Transgender di Jakarta Pusat: Menggeser Budaya atau Fenomena Sosial Baru?


  Sebuah kontes kecantikan yang diduga diikuti oleh peserta transgender telah menjadi sorotan publik setelah video acara tersebut viral di media sosial. Kontes yang digelar di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat itu kini tengah dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa acara ini berlangsung tanpa izin resmi dari pihak berwenang, dan investigasi lebih lanjut akan dilakukan.


Kontes kecantikan ini menarik perhatian karena diikuti oleh kontestan yang mengenakan selempang bertuliskan nama provinsi asal masing-masing, layaknya ajang kecantikan nasional. Salah satu video yang beredar menunjukkan seorang kontestan menerima selempang 'winner' serta mahkota, menandai kemenangannya dalam kontes tersebut.


Menurut keterangan Kombes Ade Ary, hingga saat ini belum ditemukan adanya izin penyelenggaraan acara tersebut dari pihak berwenang. Polisi akan memanggil panitia penyelenggara serta pihak hotel untuk dimintai keterangan terkait acara ini. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, juga menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk pendalaman lebih lanjut.


Di sisi lain, fenomena ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Sebuah video reels yang diunggah oleh Winnews di Instagram menyajikan opini  terkait acara ini. Dalam video tersebut,  menyatakan keterkejutannya bahwa kontes kecantikan transgender bisa diadakan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Ia juga mempertanyakan kriteria penilaian serta legalitas acara tersebut, mengingat sensitifitas isu gender di Tanah Air .


Kontes kecantikan ini mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat, baik yang mendukung maupun yang mempertanyakan dampaknya terhadap budaya lokal. Meskipun acara tersebut kini tengah dalam sorotan hukum, perdebatan mengenai apakah ini merupakan fenomena sosial baru atau ancaman terhadap budaya tradisional terus berkembang. Polda Metro Jaya akan terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi.


Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran hukum dalam acara ini, serta mengajak masyarakat untuk selalu patuh pada aturan yang berlaku.


*Sumber:*


1. Detikcom. "Kontes Kecantikan Transgender di Hotel Jakpus Bikin Geger." Diakses pada 6 Agustus 2024, dari [https://news.detik.com/berita/d-7476841/kontes-kecantikan-transgender-di-hotel-jakpus-bikin-geger](https://news.detik.com/berita/d-7476841/kontes-kecantikan-transgender-di-hotel-jakpus-bikin-geger).

2. Winnews. Video Reels, diakses pada 6 Agustus 2024, dari [https://www.instagram.com/reel/C-XwtiPPx7s/?igsh=MThxczdpajQyeTI1ZA==](https://www.instagram.com/reel/C-XwtiPPx7s/?igsh=MThxczdpajQyeTI1ZA==).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...