Langsung ke konten utama

Menyambut Tahun Baru Islam dengan Gemerlapnya Pawai Obor di Indonesia

 





Tahun Baru Islam, atau 1 Muharram, adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki beragam tradisi unik yang memperkaya budaya nasional dan menunjukkan kekayaan multikultural. Tahun Baru Islam menandai hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M, menjadi landasan kalender Hijriyah dan simbol semangat baru bagi umat Muslim.


Di tengah kerlap-kerlip malam yang tenang, pawai obor menyala terang sebagai tradisi yang telah mengakar sejak lama di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Obor, sebagai alat penerangan tradisional, melambangkan terang dan harapan baru di tahun yang akan datang. Tradisi ini berkembang seiring dengan masuknya Islam di Nusantara, di mana masyarakat setempat mengadopsi cara-cara simbolis untuk mengekspresikan kegembiraan dan syukur atas pergantian tahun.


Pawai obor dilakukan pada malam menjelang Tahun Baru Islam, biasanya setelah salat Isya. Obor-obor menyala diterangi api kecil, dibawa oleh berbagai lapisan masyarakat dalam sebuah pawai khidmat. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa ikut berpartisipasi, membentuk barisan panjang yang mengelilingi desa atau kota.


Penggunaan obor dalam perayaan Tahun Baru Islam memiliki filosofi mendalam. Api pada obor melambangkan semangat dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, serta mengajarkan kebersamaan dan gotong royong. Seluruh masyarakat bersatu dan beriringan, menunjukkan solidaritas dan rasa kebersamaan yang kuat. Obor juga simbol penerang yang mengarahkan umat manusia menuju jalan yang lebih baik, selaras dengan ajaran Islam yang membawa cahaya kebenaran.


Mengadakan pawai obor memerlukan persiapan matang. Sebelum pelaksanaan, masyarakat biasanya bergotong-royong mempersiapkan obor yang terbuat dari bambu atau kayu, dilengkapi kain yang dibasahi minyak tanah agar mudah menyala. Beberapa wilayah menggunakan bahan alternatif seperti kaleng bekas yang dihias indah. Rute pawai juga ditentukan dengan seksama agar aman dan nyaman, mencakup jalan-jalan utama di desa atau kota, serta beberapa tempat ibadah seperti masjid dan musala. Kadang-kadang, pawai diiringi lantunan selawat, tausiyah, atau ceramah dari tokoh agama setempat untuk menambah nilai spiritual acara tersebut.


Pawai obor tidak hanya bermakna religius tetapi juga berdampak sosial signifikan. Acara ini menjadi momen berkumpulnya masyarakat, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan rasa kebersamaan. Dalam konteks masyarakat modern yang semakin individualistis, pawai obor menjadi pengingat akan pentingnya komunitas dan hubungan sosial yang harmonis. Selain itu, pawai obor juga menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dengan meningkatnya kunjungan wisata dan pendapatan bagi pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman selama pawai berlangsung.


Tahun Baru Islam adalah saat yang penuh refleksi dan harapan bagi umat Islam. Di Indonesia, tradisi pawai obor menjadi cara khas dan bermakna untuk merayakan pergantian tahun ini. Dengan persiapan dan kebersamaan yang terjalin, pawai obor tidak hanya menjadi perayaan fisik semata tetapi juga sarana memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di tengah masyarakat. Tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tetap menghargai dan melestarikan budaya lokal yang kaya akan makna dan filosofi. Semoga tradisi ini terus bergema dan menjadi simbol terang bagi masa depan yang lebih baik, dengan nilai-nilai Islam yang senantiasa menjadi petunjuk dalam setiap langkah kehidupan.


Di malam penuh bercahaya saat pawai obor menyala, mari kita sambut Tahun Baru Hijriyah dengan penuh semangat dan kegembiraan. Semoga cahaya obor yang memancar itu menjadi simbol keberanian dalam menghadapi tantangan baru, serta mempererat ikatan persaudaraan. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah! Semoga tahun ini membawa berkah, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kita semua. 


Sumber:

Maulana, G. R., Aprilliani, K., Hafianti, K. A., & Fajrussalam, H. (2022). Tradisi Pawai Obor Dalam Memperingati Tahun Baru Islam Di Kabupaten Purwakarta. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(11), 2467-2474. 

Muslimah, M., Eka, N., Hutapea, R. H., Mustapa, M., Irawan, F., Azizah, N., ... & Safana, I. (2023, January). MEMPERKUAT HARMONI NILAI KEBANGSAAN DAN MODERASI BERAGAMA DALAM TRADISI PAWAI OBOR DI DESA PANGI. In Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022. 

https://dispar.ciamiskab.go.id/2023/07/18/tradisi-pawai-obor-sambut-tahun-baru-islam-1445-hijriah-di-indonesia/ 

https://prokompim.purwakartakab.go.id/berita/read/pawai-obor-menyambut-tahun-baru-islam-1-muharam-1445-hijriah

https://bandungraya.inews.id/read/133404/makna-dibalik-pawai-obor-dalam-menyambut-perayaan-tahun-baru-islam

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7426291/sejarah-dan-makna-tradisi-pawai-obor-1-muharram-tahun-baru-islam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...