Tahukah kamu?
Politik identitas merupakan suatu kegiatan politik dalam merangkul kesamaan pada suatu persamaan kelompok tertentu untuk memperoleh pengakuan identitas kelompoknya atau meninggikan derajat kelompok tersebut di hadapan media dan lingkungan masyarakat.
Politik identitas lahir dari kelompok sosial yang merasa terintimidasi dan terdiskriminasi oleh negara dan pemerintah dalam sistem pemerintahan. Dengan begitu, politik identitas digunakan sebagai salah satu cara untuk memperoleh pengakuan dari publik atas unsur budaya atau identitas mereka.
Asal usul politik identitas muncul pertama kali di Amerika tahun 1970. Hal ini muncul karena adanya pembelahan sosial tajam terhadap ras berkulit hitam. Menurut Kauffman, gerakan mahasiswa SNCC (The Student Nonviolent Coordinating Committee) menjadi simbol asal usul politik identitas. Tokoh-tokoh seperti Martin Luther King, Rosa Parks, dan Malcolm X memelopori gerakan politik identitas, yang mencapai puncaknya dengan penandatanganan Civil Rights Act oleh Presiden Lyndon B. Johnson pada tahun 1964, yang menghapus diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, dan asal bangsa.
Di Indonesia, isu politik identitas mulai mewarnai diskusi sejak pertengahan 1990an. Politik identitas di negeri ini sering terbagi menjadi nasionalis dan agamis. Ketika tidak dikelola dengan bijak, politik identitas bisa mengancam stabilitas negara dan proses demokratisasi. Berkaitan dengan itu, Istilah politik identitas sering muncul pada saat menjelang pemilu.
Ciri khas dari politik identitas adalah adanya kesamaan dalam tujuan untuk memperkuat posisi politik mereka, dengan fokus pada kelompok-kelompok yang merasa terpinggirkan. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif politik yang dapat mengintegrasikan kekuatan mereka dalam agenda demokrasi.
Dampak dari adanya politik identitas dapat menyerang golongan tertentu hingga menimbulkan diskriminasi, kebijakan yang tidak inklusif, eksploitasi politik dan radikalisasi yang berdampak buruk terhadap golongan tersebut di lingkungan masyarakat.
Media sosial memainkan peran penting dalam memperkuat identitas di ruang maya dengan berbagai karakteristiknya, termasuk kecepatan penyebaran informasi dan luasnya jangkauan audiens. Namun, ini juga dapat memperparah situasi jika disertai misinformasi, hoaks, dan bias konfirmasi. Oleh karena itu, literasi digital dan kesadaran etis sangat diperlukan untuk menjaga harmoni dalam tenun kebangsaan Indonesia.
Penulis:
Linda/Persma UPI Tasikmalaya
Salma/Persma UPI Tasikmalaya
Sania/Persma UPI Tasikmalaya
Editor Teks:
Ririn/Persma UPI Tasikmalaya
Hani/Persma UPI Tasikmalaya
Desainer Grafis:
Zaenal/Persma UPI Tasikmalaya
Daftar Pustaka:
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Yogyakarta. (2023, 26 Juli) Politik Identitas [Video] You Tube. https://www.youtube.com/watch?v=1ds1seIh1qk
https://www.kompas.com/ (2023, 14 September). Apa itu Politik Identitas dan Contohnya. Diakses pada 26 Juni 2024, dari https://nasional.kompas.com/read/2023/09/14/01150031/apa-itu-politik-identitas-dan-contohnya.
https://www.uii.ac.id/ (2023, 12 Mei). Politik Identitas dan Media Sosial. Diakses pada 26 Juni 2024, dari https://www.uii.ac.id/politik-identitas-dan-media-sosial/
https://hmj-hi.umm.ac.id/id/ (2018) Politik Identitas : Pemersatu yang Memecah Belah. Diakses pada 26 Juni 2024, dari https://hmj-hi.umm.ac.id/id/pages/ir-fact-and-issue-2-7276/politik-identitas-pemersatu-yang-memecah-belah.html.
Annisa Rizki Febriani. (2022, 29 Desember). Apa itu Politik Identitas? Ini Pengertian beserta Contoh Nyatanya. Diakses pada 26 Juni 2024, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6487494/apa-itu-politik-identitas-ini-pengertian-beserta-contoh-nyatanya
Komentar
Posting Komentar