Langsung ke konten utama

Dieng Culture Festival 2024 Kembali Digelar

 


Dieng Culture Festival XIV 2024 akan menjadi acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat dan pecinta budaya. Festival tahunan ini akan diadakan di ketinggian Dieng, sebuah daerah yang terletak di Jawa Tengah. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi, menyatakan bahwa tujuan utama dari festival ini adalah untuk menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam dan sesama manusia melalui berbagai kegiatan budaya. Dengan tema “Back to journey” yang menekankan pentingnya kembali kepada nilai-nilai budaya lokal.


Dieng culture Festival XIV 2024 akan menjadi ajang yang sempurna untuk mengenali lebih dalam kebudayaan masyarakat Dieng. Selama festival, pengunjung akan dapat menyaksikan pertunjukan budaya, seni tradisional, hingga akan ada pameran kerajinan tangan khas Dieng yang menampilkan keindahan dan keunikan produk-produk lokal. Inilah kesempatan yang sempurna untuk mengalami keajaiban budaya Dieng secara langsung. Yuk, kita lihat apa saja yang menarik di festival ini!


Ritual Pencukuran Rambut Gimbal

Acara puncak yang selalu dinantikan dalam Dieng culture Festival yaitu ritual pencukuran rambut gimbal yang sangat unik dan menarik. Bagi masyarakat lokal. Konon anak yang berambut gimbal merupakan anak yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat wilayah Dieng dan sekitarnya. Anak yang berambut gimbal atau biasa disebut anak gimbal dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. Nini Roro Ronce merupakan abdi dari Nyi Roro Kidul, sang penguasa laut selatan yang bertugas untuk tinggal dan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Nini Roro Ronce sendiri merupakan wanita yang memiliki rambut gimbal. Itulah alasan kenapa banyak sekali anak yang berasal dari Dieng yang memiliki rambut gimbal baik yang tinggal di wilayah Dieng maupun di luar daerah. Dikutip dari Wikipedia Ruwatan rambut gimbal merupakan sebuat tradisi pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal pada masyarakat  dataran tinggi Dieng yang dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Muharram. Ruwatan ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan atau malapetaka).


Kirab Budaya 

Kirab Budaya juga merupakan salah satu kegiatan menarik yang menjadi bagian dari Dieng Culture Festival. Kirab Budaya adalah salah satu atraksi utama dalam Dieng Culture Festival yang menarik banyak wisatawan. Acara ini dimulai sebelum upacara ruwatan atau pemotongan rambut gimbal berlangsung. Kirab ini menampilkan berbagai kesenian tradisional yang mengiringi prosesi adat tersebut, termasuk angklung, barongsai kali wetan, dan lengger. Kemeriahan dan keramaian kirab budaya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung festival.Kirab Budaya berfungsi sebagai ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal, serta mempererat ikatan komunitas melalui partisipasi aktif dalam parade yang meriah dan penuh warna.


Pagelaran Seni Tradisi

Dalam acara Dieng Culture Festival XIV juga akan menghadirkan pagelaran Seni tradisi yang menampilkan beragam pertunjukan seni, seperti tarian tradisional, wayang kulit, dan musik tradisional. Pagelaran Seni tradisi ini memiliki tujuan untuk mempersembahkan keindahan budaya lokal kepada pengunjung. 


Penerbangan Lampion 

Salah satu kegiatan yang cukup populer dan diantisipasi dalam Dieng Culture Festival XIV adalah penerbangan lampion. Biasanya dilakukan di malam hari, di mana lampion-lampion berwarna-warni diterbangkan ke udara, menciptakan suasana magis dan memukau di langit malam Dieng. Para partisipan akan melepaskan lampion ke udara sebagai simbol harapan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Penerbangan lampion ini juga dapat diartikan sebagai penghormatan kepada leluhur yang telah memberikan warisan budaya yang berharga. 


Jazz Atas Awan

Bagi para pecinta musik, Dieng culture Festival XIV juga menawarkan pertunjukan musik jazz yang luar biasa. Acara ini diadakan di atas awan, di area terbuka dengan latar belakang pemandangan alam yang memukau. Pengunjung dapat menikmati musik sambil menyaksikan keindahan alam Dieng yang tak ternilai harganya. Jazz atas awan menghadirkan kesempatan unik bagi masyarakat untuk menyatu dengan alam sambil menikmati musik yang menghanyutkan. 


Pameran UMKM 

Tidak hanya berfokus pada aspek kebudayaan, Dieng culture Festival XIV juga memberikan perhatian kepada potensi ekonomi lokal. Melalui pameran UMKM, festival ini menciptakan peluang bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk memperkenalkan produk mereka kepada pengunjung yang datang. Pameran ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendukung dan membeli produk-produk berkualitas dari penjual lokal.


Harmoni Budaya 

Salah satu pesan pertama dari Dieng culture Festival XIV adalah pentingnya menjaga harmoni budaya di tengah masyarakat yang beragam. Festival ini menyatukan berbagai elemen budaya, mulai dari seni tradisional hingga ekonomi lokal, dalam satu kesatuan yang utuh. Kegiatan yang ada dalam festival ini adalah bukti nyata bahwa kebudayaan lokal dapat hidup serasi dengan perkembangan zaman dan semakin menarik minat banyak orang. 


Aksi Dieng Lestari

Dieng Culture Festival XIV dalam setiap tahunnya tidak hanya mencoba menyuguhkan pesona budaya, tetapi juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan alam Dieng yang memukau melalui aksi ini, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan alam. Dengan memperhatikan keberlanjutan alam festival ini berharap agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan pesona Dieng.


Untuk menghadiri Dieng Culture Festival XIV 2024,  Berikut adalah informasi mengenai tiket untuk Dieng Culture Festival XIV 2024:


Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024:


Paket Partisipan: Rp 450.000 per orang. Tiket ini berlaku untuk tiga hari dan sudah termasuk akses ke seluruh acara festival, merchandise eksklusif, serta tiket wisata ke Kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang.

Tiket Harian: Rp 150.000 per hari, memberikan akses ke area festival dan beberapa pertunjukan.

Tiket Terusan Wisata: Rp 200.000, memberikan akses ke beberapa tempat wisata di Dieng.

Tiket Bundling Personal: Rp 350.000, memberikan akses ke seluruh pertunjukan dan area festival.


Cara Membeli Tiket:


Tiket hanya bisa dibeli secara online melalui situs web resmi [festivaldieng.id](https://festivaldieng.id).

Satu akun hanya bisa membeli maksimal dua tiket.

Tiket juga bisa dibeli melalui agen perjalanan resmi yang bekerja sama dengan DCF.


Dieng Culture Festival XIV 2024 telah mempersembahkan sebuah perayaan yang luar biasa dalam mempromosikan dan memelihara kekayaan budaya serta alam Dieng. Dari ritual pencukuran rambut gimbal yang memikat hingga penerbangan lampion yang menghadirkan suasana magis di langit malam, festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan tetapi juga sebuah panggung untuk memperkokoh hubungan antara manusia dan alam. Melalui berbagai kegiatan seperti pagelaran seni tradisi, kirab budaya, dan konser jazz atas awan, Dieng Culture Festival XIV mampu menampilkan pesona Dieng secara menyeluruh. Pesan harmoni budaya dan pentingnya konservasi alam yang diusung festival ini tidak hanya menginspirasi pengunjung, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk menjaga warisan budaya dan alam Dieng untuk masa depan yang lebih baik. Jadi, tunggu apalagi? Jadilah bagian dari Dieng Culture Festival XIV 2024 dan mari berpesta bersama keberagaman budaya Dieng yang menakjubkan!


Sumber:

https://festivaldieng.id/

https://jateng.solopos.com/dieng-culture-festival-digelar-agustus-2024-intip-yuk-agendanya-1882868

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ruwatan_Rambut_Gimbal 

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwokerto/baca-artikel/14676/MENGENAL-LEBIH-DEKAT-SI-RAMBUT-GIMBAL.html

https://travel.kompas.com/read/2024/06/27/110000927/cara-beli-dan-harga-tiket-dieng-culture-festival-2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...