Langsung ke konten utama

NGULISIK: PENGALAMAN NAKITA SEBAGAI MAHASISWA PGSD UPI TASIKMALAYA

 


UPI Kampus Tasikmalaya memperluas jangkauan pendidikan dengan membuka Program S1 PGSD yang menyasar para guru Sekolah Dasar (SD) yang berkeinginan meningkatkan kualifikasi pendidikan mereka. Program Studi ini menawarkan kesempatan bagi para pendidik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan yang komprehensif.

Profil lulusan meliputi berbagai keahlian dalam bidang pendidikan jenjang sekolah dasar. Para lulusan tidak hanya akan memiliki kemampuan sebagai pendidik yang berkualitas, tetapi juga dibekali dengan keterampilan sebagai wirausahawan, peneliti, dan praktisi/ahli di bidang pendidikan.

Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para guru SD untuk mengembangkan diri mereka menjadi profesional pendidikan yang kompeten dan berpengaruh baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kepada Persma UPI Tasikmalaya, Nakita membagikan Pengalamannya sebagai Mahasiswa PGSD dalam meniti karrier. Berikut petikan wawancaranya dengan Shafa Rahma Putri dalam program Ngulisik (Ngobrol Lintas Prodi UPI Tasik).

Bagaimana pengalaman dalam melakukan observasi anak-anak dan bagaimana hal tersebut memengaruhi pandangan terhadap profesi guru SD?

Dalam proses observasi anak-anak, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung dinamika dalam pembelajaran anak-anak di berbagai lingkungan, seperti sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat pendidikan anak-anak. Pengalaman ini memperkuat pemahaman saya akan pentingnya peran seorang guru dalam membimbing dan menginspirasi anak-anak dalam proses belajar mereka. Saya semakin yakin bahwa menjadi seorang guru SD adalah panggilan yang mulia dan memberikan dampak yang besar dalam membentuk masa depan generasi bangsa.

Bagaimana tanggapan terhadap tingkat kesulitan tersebut, dan bagaimana mengatasi tantangan tersebut?

Tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses pembelajaran dan persiapan karier sebagai guru memang menjadi tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Namun, saya percaya bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat, saya dapat menghadapi tantangan tersebut. Saya berusaha untuk terus belajar dan berkembang, mencari bantuan dan dukungan dari dosen, teman-teman, dan sumber belajar lainnya untuk mengatasi setiap hambatan yang muncul.

Bagaimana merespons pengaruh faktor-faktor tersebut dalam memilih PGSD sebagai jurusan studi?

Keputusan untuk memilih PGSD sebagai jurusan studi saya tidak hanya didasarkan pada minat pribadi terhadap anak-anak, tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman keluarga dan reputasi universitas pendidikan. Saya percaya bahwa dengan memilih PGSD, saya dapat mengejar passion saya dalam mendidik dan membimbing anak-anak untuk meraih potensi mereka yang terbaik.

Bagaimana melihat peran kamu dalam mencapai tujuan tersebut, dan apa yang kamu lakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai calon guru SD?

Saya menyadari bahwa peran saya sebagai calon guru SD sangatlah penting dalam mencapai tujuan utama pendidikan dasar di Indonesia. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saya dengan rajin belajar, mengikuti pelatihan dan workshop, serta terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang dapat memperkaya pengalaman dan wawasan saya sebagai seorang pendidik.

Apa harapan kamu terhadap masa depan pendidikan dasar di Indonesia, dan bagaimana berkontribusi dalam mencapai harapan tersebut?

Harapan saya adalah melihat pendidikan dasar di Indonesia menjadi lebih berkualitas dan merata di seluruh pelosok negeri. Saya ingin melihat setiap anak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas dan mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Saya berkomitmen untuk berkontribusi dalam mencapai visi ini dengan menjadi guru yang berdedikasi, inovatif, dan berorientasi pada pembelajaran yang inklusif dan berpusat pada siswa.

Dengan demikian, pengalaman saya sebagai mahasiswa PGSD dalam meniti karier sebagai guru SD mencerminkan tekad saya untuk memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan dan menjadi bagian dari perubahan yang saya harapkan untuk masa depan pendidikan di Indonesia

Narasumber: Nakita Puspita Sari
Pewawancara: Shafa Rahma Putri
Waktu wawancara: 29/03/2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...