Langsung ke konten utama

NGULISIK: JEJAK KREATIVITAS BAGAS SEBAGAI MAHASISWA DPI UPI TASIKMALAYA




Pada 21 Januari 2021, UPI Tasikmalaya meresmikan Program Studi S1 Desain Produk Industri melalui Surat Keputusan Rektor UPI Nomor: 124/UN40/HK.02/2021. 


Program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam merancang produk yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Lulusan program ini memiliki peluang karier sebagai desainer produk, manajer produk, atau peneliti desain produk. Ini merupakan langkah UPI dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas yang dapat bersaing di era globalisasi.


Kepada Persma UPI Tasikmalaya, Bagas membagikan Pengalamannya sebagai Mahasiswa DPI. Berikut petikan wawancaranya :


*Bagaimana Bagas mendeskripsikan Program Studi Desain Produk Industri (DPI) di UPI Tasikmalaya?*


Pengertian umum dari Program Studi Desain Produk Industri (DPI) di UPI Tasikmalaya adalah lebih dari sekadar mendesain produk. Bagi saya, DPI adalah tentang memahami kebutuhan pengguna, mempertimbangkan aspek estetika, keekonomian, dan fungsionalitas. Ini merupakan pendekatan holistik dalam merancang produk yang bermanfaat bagi masyarakat.


*Siapa saja yang memilih masuk ke Program Studi DPI di UPI Tasikmalaya dan melalui jalur apa mereka masuk ke program tersebut?*


Saya melihat bahwa mahasiswa dari berbagai latar belakang memilih masuk ke Program Studi DPI di UPI Tasikmalaya, termasuk saya sendiri, dan masuk melalui berbagai jalur seperti SNMPTN atau SNBP. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dalam bidang desain produk industri.


*Di mana lokasi fisik dari Program Studi DPI di UPI Tasikmalaya dan bagaimana fokus utama dari pembelajarannya?*


Lokasi fisik Program Studi DPI di UPI Tasikmalaya menjadi tempat bagi kami untuk menjelajahi dunia desain produk. Fokus utama pembelajaran kami adalah merancang produk yang dapat disentuh dan digunakan sehari-hari, seperti tas, sepatu, furniture, mobil, dan pesawat.


*Kapan biasanya mahasiswa DPI di UPI Tasikmalaya mulai merasakan pengalaman dalam merancang produk nyata?*


Pengalaman merancang produk nyata menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan kami sebagai mahasiswa DPI. Mulai dari semester 3, kami diajak untuk terlibat dalam proyek-proyek yang memungkinkan kami menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam praktik.


*Mengapa beberapa mahasiswa memilih DPI meskipun awalnya tertarik dengan jalur studi lain seperti Desain Komunikasi Visual (DKV)?*


Meskipun awalnya tertarik dengan jalur studi lain seperti Desain Komunikasi Visual (DKV), saya memilih DPI karena saya yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk mengembangkan keterampilan dalam merancang produk yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. DPI menawarkan peluang yang luas untuk merancang produk yang beragam dan memiliki penggunaan yang nyata.


*Bagaimana cara para mahasiswa DPI di UPI Tasikmalaya memanfaatkan peluang dan belajar dari pengalaman mereka dalam merancang produk?*


Dalam memanfaatkan peluang dan belajar dari pengalaman kami dalam merancang produk, kami mempraktikkan pendekatan yang sistematis. Dengan membuat 'to do list' dan menentukan skala prioritas, kami memastikan untuk tidak menunda-nunda tugas-tugas kami. Pengalaman praktis dalam merancang produk juga memberikan wawasan yang berharga bagi kami sebagai mahasiswa DPI.


Dengan semangat belajar dan tekad yang kuat, kami yakin bahwa setiap langkah yang kami ambil membawa kami menuju masa depan yang cerah. Kami berharap mahasiswa baru DPI di UPI Tasikmalaya juga merasakan semangat yang sama, dan bersama-sama kita menjadikan Program Studi Desain Produk Industri lebih baik lagi, menciptakan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat.


Narasumber: Bagas Febriansyah

Pewawancara: Dhias Erlangga

Waktu wawancara: 29/03/2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...