Langsung ke konten utama

Pemilu Rema UPI Tasikmalaya 2023: Aklamasi dan Langkah Preventif

Tasikmalaya, (22/12/2023) - Faiz Satrio Yudhanto memimpin sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya, mencatat keunikan signifikan selama menjalankan serangkaian kegiatan pemilu pada periode ini. Keunikan tersebut melahirkan peraturan baru pada periode saat ini.

Keunikan ini terwujud dalam aklamasi pemilu 2023, di mana posisi calon presiden dan wakil presiden secara mengejutkan tunggal, setelah diadakan perpanjangan pendaftaran sebanyak dua kali. Dengan adanya kondisi tersebut pada periode saat ini, KPU REMA UPI Kampus Tasikmalaya melahirkan Peraturan No 01 Tahun 2023 untuk mengatur secara  teknis perihal Aklamasi tersebut. Menariknya, kejadian serupa telah terjadi satu dekade yang lalu, walaupun tanpa adanya arsip yang dapat dijadikan pegangan. Salah satu faktor terjadinya aklamasi ini adalah cerminan kurangnya minat demokrasi di kalangan mahasiswa Rema UPI Kampus Tasikmalaya.

Aklamasi ini diatur dalam Undang-Undang REMA UPI Kampus Tasikmalaya Nomor 03 Tahun 2023 Tentang Pemilu REMA UPI Kampus Tasikmalaya pada Bab 20 tentang Aklamasi pasal 55 dan 56. Selain itu, pemilu Rema UPI Tasikmalaya tak hanya mencangkup  pemilihan Presiden Rema UPI Tasikmalaya. Tetapi juga mencakup pemilihan legislatif, seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Rema Upi Tasikmalaya.

Untuk mencegah potensi cemburu antar mahasiswa, perangkat pemilu menekankan kejelasan proses pemilu dengan menerbitan Surat Keputusan (SK). Seluruh program studi telah diinformasikan melalui penyebaran informasi masif mengenai alur pemilu Rema UPI Kampus Tasikmalaya.

Dalam langkah preventif, perangkat pemilu mengajak dan menyadarkan mahasiswa akan pentingnya pengembangan skill kepemimpinan yang diyakini memiliki dampak positif terhadap atmosfer pemilu di kampus. Pernyataan ini disampaikan sebagai upaya mencegah kejadian serupa terulang kembali pada tahun-tahun mendatang.

“Untuk mahasiswa, kami dorong untuk tetap semangat berdemokrasi, berorganisasi, dan memperhatikan sosialisasi aturan-aturan, mengingat hal-hal tersebut dianggap sangat penting untuk masa mendatang,” tegas Faiz.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...