Langsung ke konten utama

TOLAK KUHP YANG DINILAI KONTROVERSI, MAHASISWA BERAKSI HINGGA DUDUKI GEDUNG DPRD

 

Source Image : Persma UPI Tasikmalaya

Aliansi BEM bergerak serentak menuju gedung DPRD Kota Tasikmalaya dalam rangka menggelar unjuk rasa menolak KUHP pada Kamis sore (15/12/2022). KUHP yang disahkan tanggal 6 Desember menuai polemik yang kini turut digelar di daerah. Salah satunya di Kota Tasikmalaya.

KUHP yang saat ini disahkan dianggap belum memiliki kejelasan, banyak pasal yang multi tafsir dan pasal yang dinilai karet. Melihat semua bisa kena pasal ini menjadi urgenai pergerakan yang saat ini dilakukan.

Source Image: Persma UPI Tasikmalaya

Mahasiswa di Universitas di Kota Tasikmalaya  turut andil dalam menyuarakan dengan mengikuti gelaran aksi demo. Upaya kritisasi mahasiswa diharapkan mampu menjadi pertimbangan dalam kebijakan yang saat ini menjadi keresahan masyarakat. " Kami Aliansi BEM hari ini hadir di tempat ini bukan hanya menyuarakan satu keresahaan terhadap pasal KUHP, tapi kami hadir dengan beberapa keresahan yang saat ini menjadi polemik, masih terdapat pasal karet, pasal yang bisa saja menjerat siapapun, kami bergerak menyuarakan asa yang enggan mereda"

Source Image : Persma UPI Tasikmalaya, Gedung DPRD Tasikmalaya (15/12/22)

Mahasiswa berhasil masuk ke gedung DPRD untuk melakukan audiensi, tetapi harapan untuk bertemu dengan  jajaran komisi dan dewan tidak terwujud. Untuk mengatasi kekecewaan atas ketidakhadiran para pihak birokrat, Para mahasiswa melakukan Teaterikal dengan memerankan pihak mahasiswa dan pihak dewan dan komisi. Yang berperan sebagai mahasiswa melakukan orasi dan penyampaian aspirasi. Tokoh pemeran Dewan melakukan perannya atas respon orasi dan aspirasi yang disampaikan terkait keresahan terkait pasal yang kontroversial. 

Source Image : Persma UPI Tasikmalaya, Teatrikal Mahasiswa di Gedung DPRD Tasikmalaya 

Teaterikal ini menjadi bagian paling menarik dan menjadi inovasi baru dalam menyampaikan aspirasi dan tuntutan. Disela tidak dapat menyampaikan aspirasi kepada para jajaran Dewan dan Komisi hadir Wakil DPRD Bapak H Muslim Sumarna,S.Pd., M. Si menyatakan memberikan ruang bagi para mahasiswa untuk menyampaikan  aspirasi dan keresahan terhadap kebijakan yang ada. Dari pihak DPRD menyatakan akan mengajukan berbagai keresahan dan pasal yang bermasalah ke MK sebagai Yudisial Review.

Harapannya apa yang menjadi keresahan dapat tersampaikan. Umur panjang perjuangan! 




Redaktur : Salwa Tim Jurnalistik
Media : TIM Media Pers mahasiswa UPI Tasikmalaya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...