Langsung ke konten utama

Mahasiswa UPI 2021 Menggugat! Oknum atau Mahasiswa Baru?

25 Agustus 2021-Muncul sebuah isu mengenai keberatannya mahasiswa baru UPI atas tugas tugas yang diberikan oleh MOKAKU UPI, isu ini tersebar hangat di jagat sosial media terbesar yaitu Instagram dengan nama username @mahasiswaupi2021 dengan caption :

Kami Mahasiswa UPI 2021 merasa keberatan dengan tugas Ospek MOKA-KU UPI 2021.
Kami bukan robot yang bisa dikomersialkan oleh proyekmu!!!
#mahasiswaupi2021
Bantu Isi Petisi Ini!!!
http://chng.it/BMPpmy4y

Pada post instagram tersebut, mahasiswa baru mengganggap tugas ospek ini bukan sebuah robot yang dikomersialkan dan diproyekan oleh panitia MOKAKU 2021, hingga mahasiswa baru membuat sebuah petisi mengenai keberatan atas tugas MOKAKU 2021 pada lama Change.org dengan jumlah petisi yang ditanda tangani sebesar 300 lebih.

Petisi ini menjadi bentuk tindakan supresif panitia MOKAKU UPI kepada mahasiswa baru tetapi netizen mengecam dan geram mengenai tindakan yang disinyalir dilakukan oleh mahasiswa baru UPI 2021 dengan jumlah komentar sebesar 20,267 netizen, dari semua komentar pada postingan tersebut banyak alumni dan mahasiswa lama berpendapat bahwa mahasiswa UPI 2021 bermental "Tempe" yang tentunya berkonteks negatif untuk mahasiswa baru. setelah ditelusuri lebih dalam, Presiden BEM REMA UPI bernama Endang Susantoe menanggapi hal tersebut pada komentar postingan itu, bahwa "dilihat dari tag instagram tersebut bukan perkerjaan mahasiswa 2021, ini orang yang tidak suka MOKAKU 2021 bejalan dengan sukses. Orang yg tidak bertanggung jawab, mengadukan mahasiswa baru" dari perspektif tersebut kemungkinan bahwa instagram dengan username @mahasiswaupi2021 dilatar belakangi oleh "OKNUM" jika dilihat dari tag yang digunakan tidak memungkinkan mahasiswa baru sudah mengenal akun akun Aktivis Pergerakan Mahasiswa.


Sudut pandang lain juga mencurigai adanya oknum yang tidak mau acara ini berjalan sukses dikutip dari pandangan Pajar Reza Pitria selaku mantan Presiden BEM REMA UPI Tasikmalaya berpendapat pada Whatsapp storynya "Udah Kayak Kuda Ya, Ditunggangin Masa Iya Diikutinnya #Yangpahamsaja" dengan menampilkan foto dibawah ini

Dari hal tersebut memungkinkan bahwa akun ini ditunggangi oleh "OKNUM" yang tidak bertanggung jawab, hingga pada akhir MOKAKU UPI 2021 pada tanggal 28 Agustus 2021 tidak ada terendus kabar negatif dari kegiatan MOKAKU UPI 2021, hingga para mahasiswa baru di UPI Tasikmalaya pun membuat sebuah aksi sosial media di Instagram dalam bentuk Post pada setiap peserta dengan caption "KAMI PESERTA MOKAKU UPI 2021 TASIKMALAYA MENYATAKAN BAHWA KAMI TIDAK TAHU MENAHU ATAS ISU PETISI TERSEBUT" yang ditunjukkan pada akun @mahasiswaupi2021. Menurutmu apakah ini oknum atau benar mahasiswa UPI yang membuat petisi penolakan tugas MOKAKU UPI 2021? 


Reporter & Penulis
Fauzi Gusman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...