Langsung ke konten utama

Mahasiswa UPI Tasikmalaya Galang Dana untuk Korban Kabut Asap di Riau dan Kalimantan



Sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Tasikmalaya yang dikoordinir oleh BEM REMA, melakukan aksi penggalangan dana untuk korban kabut asap yang sudah memasuki level bahaya akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Syahrul Suparto yang dipercaya sebagai koordinator lapangan (korlap) mengatakan tujuan diadakannya aksi galang dana ini adalah untuk menumbuhkan kembali sifat solidaritas kita untuk saudara-saudara kita, bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang terkena musibah kabut asap.
Penggalangan dana ini dilakukan di kota Tasikmalaya, sekitar Pasar Kojengkang Dadaha dan Tugu Asmaul Husna Jl. HZ. Mustofa pada hari Minggu, 22 September 2019.

Kegiatan amal yang dilaksanakan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal itu terbukti dari banyaknya partisipasi warga Tasikmalaya yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk para korban bencana kabut asap. Dana yang berhasil dikumpulkan pada kegiatan ini adalah sebesar Rp 3.746.000.

Irman selaku wakil Presiden REMA UPI Tasikmalaya menyampaikan pesannya terhadap rekan sesama mahasiswa, “Kita sebagai mahasiswa harus peka terhadap isu, peka terhadap kejadian di Indonesia karena masih banyak permasalahan bencana seperti kebakaran hutan juga disebabkan oleh manusianya. Kita harus menjaga lingkungan dan meningkatkan kepedulian”.
Reporter : Nirmala
Editor      : Fauzi Gusman

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Hamas Tanggapi Positif Proposal AS, Gencatan Senjata di Depan Mata

       Timur Tengah, 06 Juli 2025— Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyampaikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh sekutu Israel, Amerika Serikat (AS). Pernyataan Hamas mengindikasikan mereka telah menyampaikan tanggapannya kepada para mediator.“Hamas telah menyelesaikan konsultasi internalnya serta konsultasi dengan faksi-faksi dan kekuatan-kekuatan Palestina terkait usulan terbaru dari para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza,” tulis pernyataan dari gerakan itu yang diterima Republika Sabtu dini hari.       Dikutip dari news republika, Pada hari pertama dimulainya implementasi kesepakatan, akan diluncurkan perundingan mengenai gencatan senjata permanen, dengan fokus pada empat isu utama. Pertama adalah pertukaran seluruh tahanan yang tersisa dari kedua pihak. Kemudian pengaturan keamanan jangka panjang di Jalur Gaza. Selanjutnya pengaturan situasi “pasca-konflik” (hari setelah perang)...

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.