Langsung ke konten utama

Aksi Mahasiswa Tasikmalaya Tolak RUU KUHP & RUU KPK di DPRD Kota Tasikmalaya


Setelah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia Kini aksi penolakan RUU KUHP & RUU KPK Terjadi di Kota Tasikmalaya. Aksi penolakan ini dilakukan oleh Aliansi BEM Tasikmalaya Bersama Mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi di Kota Tasikmalaya ini melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Titik kumpul masa dimulai dari Gedung Sukapura, Dadaha. Setelah berkumpul semua mahasiswa, masa konvoi kendaraan bermotor dan angkot melalui Citapen-Taman Kota-indihiang sebagian mahasiswa mengamankan lalu lintas agar jalur menuju DPRD tidak terhambat.



Setelah masa sampai di Gedung DPRD, juru bicara menyampaikan tuntutan Agar RUU KUHP & RUU KPK yang disahkan DPR-RI ditolak oleh DPRD Kota Tasikmalaya. Selain itu, juru bicara pun menyampaikan masalah-masalah yang belum selesai di Kota Tasikmalaya agar diselesaikan secepatnya lalu diiringi nyanyian Lagu-lagu nasionalis dan pergerakan mahasiswa. Karena gusar para pimpinan DPRD tidak keluar dari gedung, Mahasiswa memaksa masuk Gedung dengan mendorong aparat keamanan di lingkungan gedung DPRD dan merobohkan Gapura Selamat Datang. Setelah itu, mereka berorasi agar meyakinkan masyarakat dan memancing pimpinan DPRD keluar dengan diselingi aksi Theatrikal dan pembacaan puisi perjuangan. Meneriakan Hidup Mahasiswa & Hidup Rakyat Indonesia meyakinkan masa untuk masuk ke Gedung DPRD dan masuk ruangan paripurna dan akhirnya pimpinan DPRD masuk ruangan paripurna. 


Pimpinan DPRD, Memberikan tanggapan positif atas tindakan-tindakan Mahasiswa Kota Tasikmalaya bahwa mereka sangat peduli bangsa dan Kota Tasikmalaya. Mahasiswa memberikan surat perjanjian mengenai tuntutan yang harus di realisasikan oleh DPRD Kota Tasikmalaya bahwa :
1. RUU KUHP & RUU KPK harus ditolak oleh DPRD Kota Tasikmalaya
2. Eksploitasi Anak di Kota Tasikmalaya
3. Menjadikan Kota Tasikmalaya menjadi Kota Bebas Sampah
4. Mewujudkan Kota Tasikmalaya menjadi Kota Santri

Editor : Fauzi Gusman
Reporter : Nida Hasanatul & Assyifa

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Hamas Tanggapi Positif Proposal AS, Gencatan Senjata di Depan Mata

       Timur Tengah, 06 Juli 2025— Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyampaikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh sekutu Israel, Amerika Serikat (AS). Pernyataan Hamas mengindikasikan mereka telah menyampaikan tanggapannya kepada para mediator.“Hamas telah menyelesaikan konsultasi internalnya serta konsultasi dengan faksi-faksi dan kekuatan-kekuatan Palestina terkait usulan terbaru dari para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza,” tulis pernyataan dari gerakan itu yang diterima Republika Sabtu dini hari.       Dikutip dari news republika, Pada hari pertama dimulainya implementasi kesepakatan, akan diluncurkan perundingan mengenai gencatan senjata permanen, dengan fokus pada empat isu utama. Pertama adalah pertukaran seluruh tahanan yang tersisa dari kedua pihak. Kemudian pengaturan keamanan jangka panjang di Jalur Gaza. Selanjutnya pengaturan situasi “pasca-konflik” (hari setelah perang)...

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.