Langsung ke konten utama

Mahasiswa UPI Tasikmalaya Perlu Meningkatkan Kewaspadaan Kembali Akan Pencurian


Kasus pencurian kembali menimpa civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Tasikmalaya (UPI Tasik). Minggu  (16/6/2019) di UPI Kampus Daerah Tasikmalaya. Kali ini korbannya adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Risma menuturkan, pada saat itu dirinya sedang lengah tidak membawa helmnya ketika latihan. Sembari merasa kebingungan korban melapor ke pihak keamanan kampus tetapi tidak ada tanggapan positif helmnya di temukan. Langkah terakhir Risma menanyakan kepada teman-temannya. Namun, hasil yang sama tetap di dapatkan. Disaat itu Risma merasa panik karena kehilangan helm miliknya. Ujar Risma saat di wawancarai oleh tim media kampus.

“Saya kehilangan Helm Ink warna biru sekitar setengah sebelas kemarin saat itu kondisi parkiran  sedang kosong can di waktu yang sama saya sedang latihan seni musik, masalah kehilangan belum di laporkan baru ke satpam katanya gak ada helm,” Kata Risma.

“Saat itu saya langsung panik mengira sedang di kerjain oleh teman-teman saya setelah beberapa lama saya sadar bahwa helm saya hilang,” Ujarnya Kembali ketika di wawancarai.

Wakil Presiden BEM Menuturkan bahwa pemasangan CCTV di UPI Tasik sedang di proses oleh pihak Kasubag Umum Perlengkapan. Berdasarkan pemaparan beliau sebelum di pasang kamera CCTV mahasiswa perlu meningkatkan kewaspadaannya, termasuk meminimalisir kasus pencurian.

“Baru kemarin akang sama kehilangan helm Ink, dan usut di usut helm Ink yang sering di incar oleh para pencuri, tetapi dari kami lebih baik di jepet ke jok motor sebagai antisipasi pertama atau di bawa ke kelas saja itu jauh lebih aman,”

“Kalo janji dari pihak UMPER belum bisa menargetkan kapan CCTV di pasang tetapi pasti tahun ini kemarin itu alesannya dana keperluan LABORTY belum di SPJkan kalau sudah di SPJkan baru bisa cair buat pembelian Kamera,” Tegasnya.

Di lain sisi sebelum pemasangan kamera keamanan terealisasi. Irman menegaskan kepada mahasiswa dan mahasiswi UPI Tasik untuk lebih bijak lagi menjaga barang bawaannya baik helm, tas, maupun barang berharga lainnya.

“Antisipasinya sebelum CCTV itu di pasang jadi harus lebih baik lagi menjaga barang dan harus lebih apik ke apapun juga termasuk menjaga barang-barang yang kita bawa,” Ujar Irman Artobatama. []
Reporter : M Pringgabaya & Iqhli Shohibi
Editor : Fauzi Gusman

Postingan populer dari blog ini

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Penutupan MOKA-KU UPI Tasikmalaya 2024 di Gor Susi Susanti: Sukses Tanpa Kendala, 548 Mahasiswa Baru dinyatakan lulus

  Kota Tasikmalaya, (28/08) — Masa Orientasi Kuliah Umum (MOKA-KU) 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya resmi ditutup dengan penuh rasa syukur. Ketua Pelaksana MOKA-KU 2024, Ibu Srie Mulyati, yang juga merupakan dosen di kampus tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara tahun ini. "Alhamdulillah, pelaksanaan MOKA-KU tahun ini tidak ada kendala yang signifikan. Dari hari pertama yang dibuka dengan upacara pembukaan, pengenalan dosen, pengenalan ORMAWA, dan expo UKM, hingga hari kedua dengan kegiatan ODWP (One Day With Prodi), serta hari terakhir yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa baru dan lomba fashion show baju adat budaya Sunda," ujar Ibu Srie dalam pidatonya di acara penutupan. Selain itu, Lisnie Awalia Zahra, selaku Ketua Pelaksana Panitia MOKA-KU 2024, juga menyampaikan hasil keputusan terkait kelulusan peserta. "Berdasarkan MOKA-KU 2024 tentang kelulusan peserta, memutuskan bahwa 548 peserta dinyatakan lulus,...