Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Kapolri Tasikmalaya Diberikan Ultimatum Untuk Membuat Keputusan Oleh Pendemo

Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Aliansi Tasikmalaya Mengecam Represif Kepolisian tidak akan berhenti sampai Kapolri beraksi. Para pendemo yang tidak puas dengan respon dari Kompol Iyus Ali Yusuf berkompromi dengan Kapolri agar mendorong pihak kepolisian untuk mengambil aksi. "Apabila lebih dari 24 jam kapolres Tasikmalaya tidak memberikan respon, maka kita akan kembali beraksi." Orator demo bernamakan Ujang Amin beserta dengan para anggota pendemo berjanji kepada Kapolri, menekan pihak kepolisian untuk merespon terhadap kejadian tersebut.

Permintaan maaf Kompol Iyus Ali Yusuf atas tindakannya

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Kompol Iyus Ali Yusuf meminta maaf kepada rakyat pendemo, "Saya serahkan kepada pimpinan karena saya punya pimpinan." Kompol Iyus Ali Yusuf yang sempat menjadi viral akibat aksinya yang tertangkap mendorong seorang mahasiswa saat demo meminta maaf secara publik setelah mendapatkan tekanan dari rakyat. "Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan," Ucap Iyus Ali Yusuf, "karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui." Kapolres AKBP Joko Sulistiono juga surut meminta maaf atas kejadian dan kesalahan rekannya. "Saya dari hati yang dari dalam meminta maaf," Ucap Pak Joko, "Kapolri Kota Tasikmalaya siap dievaluasi" Walaupun pihak kepolisian telah meminta maaf, para pendemo menolak permintaan maaf mereka atas tuntutan yang menginginkan Iyus Ali Yusuf untuk dipecat.

Aksi Tasikmalaya mengecam represif kepolisian

 Kota Tasikmalaya, Rabu (04/09) - Gabungan dari beberapa organisasi mahasiswa di kota Tasikmalaya mengadakan aksi demonstrasi, mereka Mengecam tindakan represif dari oknum Kepolisian. kejadian ini berlangsung pada pukul 13.00 WIB di depan gedung Polres Kota Tasikmalaya. Para pendemo menuntut agar Kompol Iyus Ali Yusuf turun dari jabatannya dan meminta agar ia menunjukkan muka, juga bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya, yakni perilaku represif kepada salah satu mahasiswi pada saat demo pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya pada selasa, (03/09). Orasi diberikan secara bergilir oleh anggota-anggota demo. "Jika anda tidak becus, yaudah jadi tukang seblak aja." Ucap salah seorang anggota perempuan dari HMI Tasikmalaya.